Kesempitan Hati: Tanda-Tanda, Penyebab dan Solusi
Abdullah ibn Husain Syuqail
"Menyenangkan sekali menjadi orang mukmin, karena semua yang dihadapi baik bagi dirinya, dan itu hanya bisa dirasakan oleh seorang mukmin; Jika mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur; dan itu baik baginya. Dan jika ditimpa musibah, ia bersabar; dan itu juga baik baginya." (al-Hadis). Tetapi, bagaimana caranya menjadi sosok yang menyenangkan itu? Karena sebagai manusia, kita tentu tak lepas dari permasalahan yang membuat kita bersedih, atau merasa gusar. Kuncinya satu: bisa menerima kenyataan hidup. Karena, tidak bisa menerima kenyataan adalah gejala awal bahwa ruang hati kita menyempit. Kemudian ketika kita mencari-cari kesalahan atau melemparkannya kepada orang lain, kita telah menutup semua celah di hati kita. Dan itu bisa membuat hati bagaikan terhimpit. Di buku ini, penulis menguraikan dengan gamblang bagaimana keluar dari kesempitan hati itu: uraian yang secara tidak langsung merupakan ajakan bagaimana kita harus menjadi sosok mukmin yang sejati, sosok yang sangat menyenangkan itu. Menyenangkan bukan? Buku persembahan penerbit Qisthi Press
Year:
2004
Edition:
Pertama
Publisher:
Qisthi Press
Language:
indonesian
Pages:
139
ISBN 10:
9793715081
ISBN 13:
9789793715087
File:
PDF, 1.05 MB
IPFS:
,
indonesian, 2004